ZMedia

Social Engineering Adalah Modus Penipuan Paling Licik

ArenaTekno - Modus penipuan online semakin beragam dan canggih, terutama di Indonesia. Penting untuk selalu waspada dan mengenali ciri-ciri penipuan agar tidak menjadi korban.Mengirim tautan situs palsu dengan diskon menggiurkan, lalu meminta data pribadi (nomor telepon, rekening bank, nomor kartu) untuk dicuri. Ciri-cirinya termasuk feed yang mencurigakan (kualitas foto buruk, mengambil foto dari akun lain), kolom komentar dinonaktifkan, jumlah follower palsu (tidak sebanding dengan interaksi), harga tidak masuk akal, dan sering berganti nama akun.


Kejahatan Malwer Siber/687e520086aba/Shutterstock


Tindak kejahatan online bukan berupa hanya sebagai peretas saja, melainkan penjahat siber yang mempunyai modus licik menjebak korban lewat social Engineering. Salah satu dari jebakan batman modus penipuan lain seperti social engineering jadi pintu masuk para hacker untuk menjebak karyawan dan masuk ke sistem perusahaan dan meretasnya.

Social engineering adalah taktik kejahatan siber yang menipu individu dan bukan meretas sistem secara langsung. Modus ini sering menjadi pintu masuk bagi peretas untuk menyusup ke sistem perusahaan atau digunakan dalam penipuan online tersendiri.

Tujuan utama dari social engineering adalah untuk mendapatkan akses tidak sah ke sistem atau informasi demi tujuan penipuan, infiltrasi, pengintaian, pencurian identitas, atau untuk merusak sistem atau jaringan. Metode ini memanfaatkan kepercayaan manusia dan dapat membuat korban secara tidak sadar mengungkapkan data sensitif.


Kejahatan Siber/687e52716c495/Shutterstock


Seperti yang dilansir dari DetikInet, Menurut perusahaan keamanan TrendMicro, penipuan dengan gaya ini terus meningkat belakangan ini.

"Tujuan utama dalam melakukan social engineering mirip dengan tujuan hacking secara garis besar, yaitu untuk mendapatkan akses yang seharusnya tidak diperbolehkan ke dalam suatu sistem atau informasi untuk melakukan penipuan, penyusupan, pengintaian, pencurian identitas, atau untuk menghancurkan suatu sistem atau jaringan," jelas TrendMicro seperti yang dilansir dari DetikInet 21/7/2025.


Serangan Siber/687e52bae15e2/Shutterstock


Salah satu tujuan pelaku adalah untuk mencuri identitas dan data pribadi seperti kartu kredit, password dan informasi penting lainnya. Selain mengincar perusahaan, penjahat siber juga mengincar individu-individu dengan penipuan social engineering ini.

Konten media sosial seperti Facebook, X.com, Instagram dan email bisa dijadikan alat untuk melakukan social engineering. Mereka membuat postingan yang menarik mengenai sesuai hal, tapi sebenarnya itu adalah palsu. Korban akan digiring ke tempat jebakan dan tanpa sadar memberikan data sensitif.


Kejahatan Pishing/Shutterstock


"Kepentingan umum di media sosial itu menjadi alat yang ampuh bagi kejahatan cyber masuk ke dalamnya, dan mereka telah berulang kali menarik keuntungan. Taktik umum pun digunakan seperti penggunaan tulisan dan bonus menarik pada event musiman, berita selebriti, hingga bencana," tutur Myla Pilao, Director of Trend Labs Trend Micro.

Tindak kejahatan di media sosial, atau yang lebih dikenal sebagai kejahatan siber (cybercrime), merupakan serangkaian tindakan ilegal yang memanfaatkan jaringan komputer dan internet, termasuk platform media sosial. Kejahatan ini sangat beragam dan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Sebanyak 35% dari hasil studi yang menunjukkan konsumen di Asia Pasifik mengatakan bahwa lebih dari 10% pengeluaran belanja bulanan mereka dilakukan secara online. Mereka rentan menjadi korban penipuan promosi palsu yang sebenarnya adalah social engineering.
Arena Tekno
Arena Tekno Prasetio Budi Guno

Post a Comment for "Social Engineering Adalah Modus Penipuan Paling Licik"

Advertisement

Advertisement
Advertisment

Advertisment